Kenalkan Indonesia Lewat PPL di Australia
Menurut Rahmat, ketiganya berangkat pada tanggal 14 Juli 2010 untuk belajar dan mengenalkan Indonesia dari berbagai aspek baik budaya, adat, bahasa, pariwisata dan lainnya termasuk pulau-pulau yang selama ini masyarakat Australia anggap bukan bagian dari Indonesia yakni Bali. “Bali kata orang Australia bukan milik Indonesia” ungkap Rahmad.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa selama di negara Kangguru itu, mereka tinggal di rumah penduduk setempat dan berbaur di dalamnya dengan ramah dan diterima secara baik meskipun terdapat berbagai perbedaan. Selain mengajar, mereka juga melalukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mengajar bahasa Indonesia di beberapa sekolah menengah atas setempat antara lain Dromana Secondary College, Mornington Secondary College dan Rosebud Secondary College. Bahkan Rahmat juga mengajarkan tarian Saman Aceh yang merupakan daerah asalnya.
Dari PPL tersebut ia mengaku mendapat pengalaman menarik seandainya diterapkan di Indonesia, yaitu kewajiban bagi seorang guru atau dosen untuk briefing sesama mereka sebelum masuk kelas untuk mengarahkan apa yang akan mereka lakukan sebelum memasuki materi pelajaran. Menurutnya hal itu dilakukan tidak sampai lima menit dan hasilnya sangat terasa bahwa murid-murid dapat mengikuti arahan dan mencerna ilmu-ilmu yang disampaikan oleh gurunya dengan baik. Rahmad bersama rekan-rekannya juga mengunjungi beberapa lokasi di Australia seperti kota Melbourne, Philip Land, National Park, Stadion sepak bola Etihad dan puncak Morninghill.