Perkembangan BMT at-Ta’awun FIAI Cukup Menggembirakan
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syari’ah (KSPPS) Baitul Mal wat Tamwil (BMT) at-Ta’awun Mitra Sejahtera, Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Ruang Sidang FIAI, Sabtu, 24 Jumadil Ula 1439 H/10 Januari 2016. Dalam acara tersebut disampaikan perkembangan BMT at-Ta’awun sepanjang tahun 2017 dan rencana pengembangan tahun 2018.
Drs. Sofwan Jannah, M.Ag., selaku dewan pengawas syari’ah BMT at-Ta’awun menyampaikan bahwa perkembangan BMT at-Ta’awun cukup menggembirakan. Hal ini, menurutnya, ditandai dengan bertambahnya anggota (nasabah) BMT at-Ta’awun yang signifikan. Dosen Program Studi Ahwal Syakhshiyah (PSAS) FIAI tersebut berharap BMT at-Ta’awun dapat terus membawa manfaat. “Disenangi anggotanya. (Lebih) terasa manfaatnya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Dekan FIAI Dr. Tamyiz Mukharrom, MA. Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) an-Nasyath, Mlangi tersebut merasa gembira dengan perkembangan BMT at-Ta’awun yang luar bisa. “(Dilihat) dari jumlah simpanan dan anggotanya,” ujar mantan Pengasuh Ponpes UII tersebut. Terkait kantor BMT, Tamyiz berjanji kedepannya akan dipikirkan agar lebih representatif. “(Khususnya) di gedung baru FIAI nanti,” sambungnya.
Dilihat dari jumlah simpanan dan anggotanya, perkembangan BMT at-Ta’awun luar bisa.
Guna memberikan siraman ruhani bagi para anggota, diisi taushiah oleh Drs. Sularno, MA. Dosen PSAS FIAI yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua LAZIS UII tersebut menyampaikan tentang resep sukses. Mengutip Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 35, Sularno mengatakan bahwa resep sukses itu ada 3 (tiga). Yaitu, takwa, mencari wasilah (media, sarana), dan jihad di jalan Allah. “Resep tersebut harus diaktualisasikan dalam ber-BMT ria,” ungkapnya.
Menyitir ungkapan Umar bin Khaththab, Sularno menambahkan bahwa takwa juga bermakna hati-hati. Maknanya, pengurus BMT at-Ta’awun harus berhati-hati dalam mengelola keuangan BMT. “Tidak bermain-main dengan syari’ah,” ujarnya wewanti-wanti. Perihal berjuang, Sularno menggarisbawahi bahwa perjuangan itu harus membawa manfaat bagi orang lain. Berjuang itu, ulasnya, tidak semata untuk diri sendiri.
Usai taushiah dilanjutkan dengan penyampaian laporan perkembangan dan rencana pengembangan BMT at-Ta’awun. Laporan disampaikan oleh Ketua Pengurus BMT at-Ta’awun, Tulasmi, SEI., MEI., didamping Manager BMT at-Ta’awun, M. Rizal Nasrullah, SEI. Berbagai masukan dan tanggapan dari anggota dicatat untuk ditindaklanjuti. Acara diakhiri dengan pembagian doorprize kepada para anggota yang hadir.
Baca juga: Siapkan Alumni Berjiwa Entrepreneurship, PSEI Gelar Inkubasi Kreativitas Mahasiswa
Tidak lupa, disampaikan pula penghargaan kepada anggota untuk 3 (tiga) kategori. Pertama, anggota dengan simpanan dan deposito terbaik yang diperoleh oleh Tamyiz Mukharrom. Kedua, anggota dengan pembiyaan terbaik yang diraih oleh Yusrin Amiroh. Terakhir, anggota tertertib yang diperoleh oleh Solikin. Ketiganya merupakan anggota dari internal FIAI. Hal tersebut, menurut Rizal Nasrullah, sudah berdasarkan penilaian obyektif. (Samsul)