Sesungguhnya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surge, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
(Q.S. al-A’raaf [7]: 40).
Dalam jiwa manusia ada sebuah kekuatan yang berfungsi untuk mengingatkan dan mencegah perbuatan yang buruk. Sebaliknya, kekuatan tersebut mendorong perbuatan yang baik. Ada perasaan yang tidak senang jika mengerjakan perbuatan jahat. Kekuatan itu akan mendorong manusia untuk merasa menyesal atas perbuatan itu. Kekuatan yang besar itu adalah hati nurani, yang tidak pernah bohong dan selalu mengajak manusia untuk melakukan kebaikan, hanya saja seringkali nafsulah yang lebih dominan, dan dengan mudahnya manusia mengikutinya, untuk memperoleh kenikmatan sesaat. Pada saat itu, manusia mengingkari kekuatan tersebut.